Bumi teriak,,,,,
Siapa yang patut memelihara,,,,
Bilanglah para penghuni
Kalian butuh ragaku
Mengapa kalian tusuk, hentak, dan kalan kotori,,,,,
Sedang esok menjadi sarang abadi
Sungguh, kalaulah boleh iri
Inginku seperti bulan, bintang dan matahari
Berdiri di atas tiada yang menyakiti
Penghuni,,,,
Kalian selalu menyanjungkan ketika ria
Menangisi ketika tiada
Terjagamu niscaya siksa bertubi
Rambutku rusak, airpun kering
Dibatas usang, semakin mengiris
Hampa menjadi tandus kehidupan sejati
Menjadi amarah yang kian menyelubungi, tak kah mau peduli,,,,,
Andai datang waktunya, kalian melenggang seakan tiada beban
Ketika aku panggil kesabaran setelah kepergianmu dan tangisan
Ternyata tangisan segera menjawab, sedang kesabaran tidak
Biarlah penghuni rasa
Saat ku terguncang memikul berat
Saat ku mual mencium busuk sisa buanganmu
Saat ku berkipas terkena sengatan aktivitasmu
Ya,,,,
Gempa
Gunung meletus
Badai
Siapa yang patut memelihara,,,,
Bilanglah para penghuni
Kalian butuh ragaku
Mengapa kalian tusuk, hentak, dan kalan kotori,,,,,
Sedang esok menjadi sarang abadi
Sungguh, kalaulah boleh iri
Inginku seperti bulan, bintang dan matahari
Berdiri di atas tiada yang menyakiti
Penghuni,,,,
Kalian selalu menyanjungkan ketika ria
Menangisi ketika tiada
Terjagamu niscaya siksa bertubi
Rambutku rusak, airpun kering
Dibatas usang, semakin mengiris
Hampa menjadi tandus kehidupan sejati
Menjadi amarah yang kian menyelubungi, tak kah mau peduli,,,,,
Andai datang waktunya, kalian melenggang seakan tiada beban
Ketika aku panggil kesabaran setelah kepergianmu dan tangisan
Ternyata tangisan segera menjawab, sedang kesabaran tidak
Biarlah penghuni rasa
Saat ku terguncang memikul berat
Saat ku mual mencium busuk sisa buanganmu
Saat ku berkipas terkena sengatan aktivitasmu
Ya,,,,
Gempa
Gunung meletus
Badai
Copyright © Tatar Pasundan
Posting Komentar