Akankah aku bertanya, saat kawan mengabarkannya,,,,
Dimana aku melihat pagi
Menenun embun menjadi selimut penghangat diri
Menemui air menjadi permata dan udara harumkan syurga
Mengingat kaki langkahkan keramaian
Berada, saat keinginan yang tak tergapai
Mulut rasa tawarkan santapan,,,,,
Seolah meneguk lautan, kala bergelora
Kemudian,,,,,
Semuanya berakhir pada saat berawal
Usia kecilku terkelupas masa dewasa
Udara kabut terkikis mesin berderu
Tempat alam tersingkirkan lelehan individu
Kabarnya masih,,,,
Mengharapkan pemahaman atas diri renta yang mencipta
Nikmati senja mengeliling keteduhan berbising
Atau bisa mengulang awal yang telah tertinggal
Akankah aku bertanya,,,,
Kalaulah embun masih butiran mutiara
Pagi masih berselimut, dan bersanding sejuta selera
Tetaplah begini, terkenang apa adanya
Hingga,,,,datangku membawa keinginan jiwa
Dimana aku melihat pagi
Menenun embun menjadi selimut penghangat diri
Menemui air menjadi permata dan udara harumkan syurga
Mengingat kaki langkahkan keramaian
Berada, saat keinginan yang tak tergapai
Mulut rasa tawarkan santapan,,,,,
Seolah meneguk lautan, kala bergelora
Kemudian,,,,,
Semuanya berakhir pada saat berawal
Usia kecilku terkelupas masa dewasa
Udara kabut terkikis mesin berderu
Tempat alam tersingkirkan lelehan individu
Kabarnya masih,,,,
Mengharapkan pemahaman atas diri renta yang mencipta
Nikmati senja mengeliling keteduhan berbising
Atau bisa mengulang awal yang telah tertinggal
Akankah aku bertanya,,,,
Kalaulah embun masih butiran mutiara
Pagi masih berselimut, dan bersanding sejuta selera
Tetaplah begini, terkenang apa adanya
Hingga,,,,datangku membawa keinginan jiwa
Copyright © Tatar Pasundan
Posting Komentar